Penyebab Utama Helm Marco Simoncelli Bisa Lepas
Jika
Anda melihat rekaman video atau foto-foto peristiwa kecelakaan maut
yang menimpa pembalap Marco Simoncelli, Collin Edwards dan Valentino
Rossi, pasti akan muncul pertanyaan: Kenapa helm yang dikenakan
Simoncelli (24) bisa terlepas dari kepalanya?
Jawaban pasti belum
ditemukan karena hingga kini pihak penyelenggara MotoGP masih melakukan
investigasi menyeluruh atas peristiwa tersebut.
"Saya
bisa saja menjawab pertanyaan Anda lain kali. Tapi yang pasti kami
tegaskan kalau penyelidikan menyeluruh mengenai kejadian ini akan
segera dilakukan," tegas Paul Butler, Direksi Balapan MotoGP saat jumpa
pers bersama Direksi MotoGP yang lain setelah kecelakaan itu terjadi,
Minggu (23/10) di Malaysia.
Pihak
MotoGP memang tidak mau berandai-andai mengenai penyebab lepasnya helm
Simoncelli. Tim medis pun hanya memastikan bahwa Simoncelli menderita
cedera serius di kepala, leher dan dada.
Jika
melihat dari rekaman video atau foto dengan seksama saat Simoncelli
terlindas, memang sulit dipastikan mengapa helm merek AGV tipe GP-Tech
milik pembalap San Carlo Gresini Honda itu bisa copot.
Bisa
saja Simoncelli tidak mengaitkan atau memasang tali pengaman helm di
bawah leher. Tapi sebagai pembalap berpengalaman dan profesional, kecil
peluang Simoncelli teledor begitu.
Apalagi
sebelum balapan MotoGP dimulai, pengecekan dan pengawasan ketat yang
dilakukan oleh kru dan inspeksi balapan sangat ketat dan teliti.
Atau
karena kuatnya efek tabrakan atau benturan ban ke bagian tubuh yang
membuat helm Simoncelli sampai lepas dan terpental? Mungkin saja.
Hasil
investigasi penyelanggara MotoGP soal penyebab tabrakan dan lepasnya
helm Simoncelli sangat ditunggu. Dari hasil investigasi bisa dicari
penyebabnya — untuk dicarikan solusi.
Solusi
ini akan sangat bermanfaat bagi produsen helm pembalap MotoGP, untuk
membuat helm yang lebih aman, nyaman dan kokoh. Meski helm yang dipakai
para pembalap MotoGP menggunakan bahan karbon kevlar dan berteknologi
modern, peluang adanya cacat produksi bisa saja terjadi.
Teknologi
balon pelindung di baju balap para pembalap juga ada baiknya segera
diterapkan. Dengan adanya balon pelindung, pembalap bisa terhindar dari
benturan atau tekanan yang besar saat jatuh.
Kita semua tentu berharap kecelakaan maut yang terjadi di Malaysia menjadi yang terakhir.
Tidak ada komentar:
Write Komentar