Keadaan Iblis di Neraka
Telah diketahui bahwa Allah swt menciptakan iblis dan jin dari api, sebagaimana disebutkan didalam firman-Nya yang menceritakan tentang iblis :
قَالَ مَا مَنَعَكَ أَلاَّ تَسْجُدَ إِذْ أَمَرْتُكَ قَالَ أَنَاْ خَيْرٌ مِّنْهُ خَلَقْتَنِي مِن نَّارٍ وَخَلَقْتَهُ مِن طِينٍ
Artinya
: “Allah berfirman: "Apakah yang menghalangimu untuk bersujud (kepada
Adam) di waktu aku menyuruhmu?" Menjawab iblis "Saya lebih baik
daripadanya: Engkau ciptakan saya dari api sedang Dia Engkau ciptakan
dari tanah". (QS. Al A’raf : 12)
Artinya : “Dan Kami telah menciptakan jin sebelum (Adam) dari api yang sangat panas.” (QS. Al Hijr : 27)
Telah diketahui bahwa Allah swt akan mengadzab iblis dan orang-orang yang bersamanya dengan api neraka, sebagaimana firman-Nya :
لَأَمْلَأَنَّ جَهَنَّمَ مِنكَ وَمِمَّن تَبِعَكَ مِنْهُمْ أَجْمَعِينَ
Artinya
: “Sesungguhnya aku pasti akan memenuhi neraka Jahannam dengan jenis
kamu dan dengan orang-orang yang mengikuti kamu di antara mereka
kesemuanya.” (QS. Shaad : 85)
Telah
diketahui pula bahwa adzab tersebut amatlah pedih sehingga merasuk
kedalam tubuh. Hal ini menunjukkan adanya perbedaan antara tabiat jasad
dengan bahan yang digunakan untuk mengadzab. Lantas bagaimana setan
merasakan adzab neraka padahal tabiatnya tidaklah berbeda dengan tabiat
dzat tersebut karena ia adalah makhluk yang diciptakan dari api ?
Maka jawabannya adalah sebagai berikut :
1.
Bahwa Allah swt Maha Mampu untuk merubah tabiat setan sehingga bisa
merasakan adzab api neraka. Bukankah terkadang setan merubah bentuknya
dengan bentuk-bentuk yang tidak seperti tabiatnya, terkadang dia
tinggal di suatu tempat, tidur, duduk, mengenakan pakaian-pakaian yang
tidak disebutkan nama Allah didalamnya. Ia terkadang menempati
rumah-rumah yang tidak disebutkan nama Allah didalamnya ketika para
pemiliknya memasuki rumah-rumah mereka, sebagaimana ditunjukkan oleh
berbagai hadits Rasul saw namun demikian benda-benda tersebut tidaklah
terbakar meskipun bersentuhan dengan setan itu. Disebutkan didalam
beberapa riwayat bahwa setan pernah berupaya memalingkan Nabi saw
disaat shalatnya, setan itu ingin merusak shalat beliau maka Nabi pun
mencekiknya dan tangan beliau saw merasakan dinginnya lidah setan itu.
Seandainya setan tetap seperti tabiatnya yang berasal dari api maka ia
pasti membakar tangan Rasul saw yang telah menyentuhnya. Nabi Adam as
telah diciptakan dari tanah namun dirinya telah dijadikan memiliki
berbagai kehususan yang tidak seperti kekhususan sebuah tanah selama
ruhnya masih berada didalam tubuhnya. Tidak mungkin pada tubuh manusia
ditanam sebuah pohon sebagaimana pohon itu ditanam pada sebidang tanah.
2.
Boleh saja bagi Allah swt untuk menjadikan dari jenis api satu jenis
lainnya yang lebih kuat dari api yang dipakai untuk menciptakan iblis
sehingga dia merasakan adzab api tersebut apabila dirinya dimasukkan
kedalamnya. Api itu sendiri memiliki tingkatan yang sebagiannya lebih
panas dari sebagian lainnya.
3.
Tidak semua adzab yang ada di neraka adalah api yang membakar tubuh dan
memberikan kepedihan kepadanya namun ada adzab berupa ular-ular,
kalajengking-kalajengking, cambuk-cambuk dari besi yang dipukulkan
kepada mereka yang diadzab, didalamnya juga terdapat rantai-rantai
panjang dan belenggu-belenggu serta pohon zaqqum, sebagaimana firman
Allah swt :
Artinya
: “Sesungguhnya pohon zaqqum itu, makanan orang yang banyak berdosa.
(Ia) sebagai kotoran minyak yang mendidih di dalam perut, seperti
mendidihnya air yang Amat panas.” (QS. Ad Dukhan : 43 – 46)
إِنَّهَا شَجَرَةٌ تَخْرُجُ فِي أَصْلِ الْجَحِيمِ ﴿٦٤﴾
طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُؤُوسُ الشَّيَاطِينِ ﴿٦٥﴾
فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِؤُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ ﴿٦٦﴾
طَلْعُهَا كَأَنَّهُ رُؤُوسُ الشَّيَاطِينِ ﴿٦٥﴾
فَإِنَّهُمْ لَآكِلُونَ مِنْهَا فَمَالِؤُونَ مِنْهَا الْبُطُونَ ﴿٦٦﴾
Artinya
: ‘Sesungguhnya Dia adalah sebatang pohon yang ke luar dan dasar neraka
yang menyala, mayangnya seperti kepala syaitan-syaitan. Maka
Sesungguhnya mereka benar-benar memakan sebagian dari buah pohon itu,
Maka mereka memenuhi perutnya dengan buah zaqqum itu.” (QS. Ash Shafat
: 64 – 66)
Artinya
: “Mereka tiada memperoleh makanan selain dari pohon yang berduri, yang
tidak menggemukkan dan tidak pula menghilangkan lapar.” (QS. Ash Shafat
: 6 – 7)
Jadi
bentuk-bentuk adzab itu adalah bermacam-macam sehingga boleh saja bagi
Allah swt untuk menimpakan diantara macam-macam itu kepada setan untuk
mengadzabnya karena aturan-aturan yang berlaku di akherat berbeda
dengan aturan-aturan yang berlaku di dunia. Dan selama Allah swt
memutuskan untuk mengadzab setan maka adzab itu akan menimpa mereka
dengan cara yang diinginkan-Nya swt.
Yang
terpenting bagi kita adalah berupaya agar tidak termasuk kedalam
orang-orang yang membantu setan-setan itu. (fatawa al Azhar juz VIII
hal 284)
Wallahu A’lam
Tidak ada komentar:
Write Komentar