AACC2015, Jakarta - Pertemuan bilateral antara Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi dan Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa Ibrahim Al Mubarak dilakukan untuk meminta penjelasan terkait serangan bom yang dialami Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kota Sanaa, Yaman.
"Saya meminta penjelasan apa yang terjadi pada KBRI Sanaa kepada pemerintah Arab Saudi," ujar Melu Retno LP Marsudi di sela-sela Peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Selasa (21/4).
Menurut dia, serangan yang diduga dilakukan oleh pemerintah Arab Saudi itu seharusnya tidak mengenai KBRI di Sanaa, karena ia telah mengirimkan misi diplomatik untuk memberitahukan tentang letak.
Kejadian Senin (20/4) pagi waktu setempat itu, menyebabkan sebagian besar sarana dan prasarana yang terdapat di KBRI rusak dan tidak dapat dipakai kembali. "Kami telah mengirimkan misi diplomatik yang memberitakan letak longitude dan latitude KBRI," tutur Retno.
Pertemuan bilateral disambut baik oleh Dubes Arab Saudi. Dia berjanji akan menyampaikan hal tersebut pada pemerintahnya, guna menghindari potensi memburuknya hubungan kedua negara. "Hubungan antara kedua negara sudah baik," imbuhnya.
Dampak serangan berimbas pada warga negara Indonesia (WNI) di Yaman. Pemerintah telah mengevakuasi 37 orang melalui jalur darat. Kementerian Luar Negeri RI akan melakukan hal yang terbaik dalam melindungi setiap WNI yang terkena dampak serangan. "Mereka saat ini sudah dalam proses evakuasi dari Sanaa ke Udaibah," pungkasnya. (Foto: Sinar Goro Belawan, Redaktur: Gusti Andry)
http://www.aacc2015.id/?p=detberita&id=305
Tidak ada komentar:
Write Komentar