Shanghai (AFP/ANTARA) – Pihak berwenang China
membongkar jaringan perjudian online terbesar negara, yang diduga
menangani taruhan lebih dari 70 miliar yuan (sekitar Rp106,6 triliun),
ujar media negara pada Jumat.
Geng yang berbasis di Shanghai tersebut menjalankan sebuah situs yang terhubung dengan situs-situs perjudian di luar negeri, yang mengizinkan para pengguna asal China untuk memainkan permainan kartu secara online dan bertaruh untuk pertandingan olahraga, meliputi pertandingan sepak bola Eropa, lapor surat kabar Global Times.
Kepolisian Shanghai membongkar jaringan tersebut pada Juli, menyita
13 juta yuan (sekitar Rp19,8 miliar) dan menangkap lebih dari 50 orang
setelah melakukan penyelidikan selama tiga bulan, ujarnya.
Kelompok tersebut diperkirakan menangani taruhan mencapai lebih dari
70 miliar yuan (sekitar Rp106,6 triliun) pada periode Januari hingga
Juli tahun ini, ujar surat kabar tersebut, menggambarkannya sebagai
kasus jenis itu dengan nilai terbesar.
Situs perjudian menggunakan server-server luar negeri sementara
situs-situs rekanannya lebih dari 20, terutama berada di Asia Tenggara
dan dioperasikan oleh orang China yang ada di luar negeri, lapor kantor
berita Xinhua dan Global Times.
“Jaringan tersebut memberikan dampak sangat buruk tehadap
masyarakat,” kutip pernyataan Qu Weifang, kepala insinyur dalam unit
kepolisian Shanghai yang menangani kejahatan dunia maya, oleh Global
Times saat berbicara kepada para reporter.
“Kami menemukan para pekerja kantoran dan mahasiswa berjudi dengan semua uang mereka.”
Kepolisian belum dapat memberikan komentar pada Jumat.
Partai komunis China melarang perjudian sebagai salah satu dari iblis
masyarakat lama setelah mereka mengambil kekuasaan pada 1949.
Namun Makau, bekas koloni Portugis yang saat ini menjadi wilayah
pemerintah khusus China, terkenal dengan jalur perjudian terbesar dunia,
dengan kasino-kasino yang populer dengan daratan pengunjung China.
(dh/ml)
Tidak ada komentar:
Write Komentar